3 Bangsa "Dua Naga Bertemu"
Setelah memenangkan perang Maxima langsung menyuruh pasukannya menuju kota Aldebaran. Disana dia dan pasukannya langsung disambut oleh Alucard dan diberi hadiah. "Oh.. Maxima kau ini sungguh hebat, tidak salah aku mempercayai tugas seberat ini padamu", puji Alucard kepada Maxima. "Hahahahahahaa.... ini adalah tugas hamba sebagai seorang penasihat dan ahli strategi perang, tapi Anda jangan senang dulu mungkin dalam 3-4 hari ini Bangsa manusia akan menyerang kita dari darat dan laut!!!", kata Maxima. "Benarkah itu Maxima?", tanya Alucard. "Tentu saja, soalnya bangsa Manusia baru saja kalah perang dengan telak pasti Raja bangsa Manusia King Alexander gusar dengan kekalahan ini lalu dia menyuruh seluruh pasukannya menyerang kita dari laut dan darat", jawab Maxima. "Hmm.... kalau begitu apa yang harus kita lakukan?", tanya Alucard. "Kita harus membuat kualisi dengan bangsa Peri, itu satu-satunya harapan kita", jawab Maxima. "Bangsa Peri?? apakah mereka masih mau bekerja sama dengan kita??", tanya Alucard dengan ragu. "Itu hal gampang serahkan saja padaku lagi pula berita kemenangan kita sudah tersebar luas ke seluruh pelosok negeri.", jawab Maxima dengan percaya diri. "Hmmm.... ok..ok... akan ku utus pergi ke Negeri bangsa Peri untuk berkualisi dengan bangsa kita", perintah Alucard kepada Maxima. "Baik Tuanku hamba akan melaksanakan tugas ini dengan baik", kata Maxima.
Setelah persiapan Maxima selesai dia langsung menuju ke Negeri tempat para bangsa Peri tinggal, dia tidak sendirian pergi kesana dia ditemani oleh 500 perajurit elit bangsa Assassin. Perjalanan Maxima menuju kota Payon menggunakan jalur laut karena bila menggunakan jalur darat pasti mereka akan di hadang oleh pasukan bangsa Manusia. Setelah sampai di dermaga kota Payon Maxima disambut oleh Niufi pemimpin pasukan panah divi 1 bangsa Peri. Niufi mengantar Maxima menuju Istana Raja Bangsa Peri. Setelah sampai di Istana Maxima disambut baik oleh Raja Bangsa Peri yaitu King Leanux. Tanpa basa-basi lagi Maxima langsung berbicara terus terang tentang kedatangannya ke Negeri Peri ini. "Sebenarnya maksud hamba datang ke Negeri Peri ini untuk meminta bantuan anda Yang Mulia untuk melawan bangsa Manusia yang akan mengancam ketenangan kita", kata Maxima. "Meminta bantuan? Memangnya seberapa banyak pasukan Manusia itu?", tanya King Leanux. "Pasukan bangsa Manusia berjumlah 800 ribu jiwa, mereka menyerang dari darat dan laut", jawab Maxima. "Hmmm... rupaya begitu lalu bukannya kau ini pernah mengalahkan pasukan bangsa Manusia yang berjumlah 50 ribu jiwa itu?", tanya King Leanux dengan maksud ingin menguji Maxima. "Hahahahaha.... anda benar sekali tuanku tapi itu sebernya hanya pasukan pemancing untuk mengetahui seberapa kuat pasukan kita Yang Mulia", jawab Maxima dengan nada yang tenang. "Hmmm... untuk menguji ya", kata King Leanux. "Baiklah akan kupikirkan dulu", kata King Leanux dengan ragu-ragu. Setelah itu King Leanux memanggil penasihat kepercayaanya Rachondas untuk memutuskan apakah ingin bekerja sama dengan bangsa Assassin atau tidak. "Bagaimana menurutmu Rachondas apakah kita harus bekerja sama dengan bangsa Assassin?", tanya King Leanux. "Lebih baik kita bekerja sama dengan mereka", jawab Rachondas. "Bekerja sama? apakah kau gila kita ini kalah jumlah dengan bangsa manusia, pasukan kita saja hanya kurang lebih 8000 jiwa dan pasukan Assassin berjumlah kira-kira 10000 ribu jiwa", kata King Leanux yang penuh keraguan. "Hmmm... kau ini bodoh sekali ya...", kata Rachondas dengan nada mengejek. "Apakah kau lupa bangsa Assassin mengalahkan bangsa Manusia yang berjumlah 50 ribu jiwa itu dikalahkan dalam semalam saja?", tanya Rachondas. "Iya... tapi kalau mereka mampu menglahkan bangsa Manusia itu mengapa mereka meminta bantuan kita?", tanya King Leanux. "Memang mereka telah mengalahkan bangsa Manusia tapi itu hanya pasukan pemancing", kata Rachondas. "Pasukan Manusia tidak hanya mengincar kota Moroc milik bangsa Assassin tapi kota Payon Negeri para Peri ini juga mereka incar karena disini tempat yang subur, jadi kita harus bekerja sama dengan bangsa Assassin untuk mengusir bangsa Manusia dari Negeri kita ini", kata Rachondas dengan yakin. "Baiklah sudah kuputuskan bahwa kita akan bekerja sama dengan bangsa Assassin", kata King Leanux.
King Leanux telah memutuskan untuk bekerja sama dengan bangsa Assassin tapi ada mentri-mentri yang tidak setujuh karena takut. "Tuan mengapa anda mau bekerja sama dengan mereka padahal mereka saja belum tentu bisa mengalahkan pasukan utama bangsa Manusia?", tanya mentri yang pengecut. "Hmmm... jadi kau tidak ingin perang?", tanya Rachondas. "Ya... tuanku", jawab mentri pengecut. " Ok... panggil Algojo untuk membunuh mentri yang tak setia ini", perintah Rachondas kepada para Algojo untuk membunuh mentri pengecut itu. "Taaaaapppppiiiii... tuan salah saya apa?", tanya mentri itu dengan panik. "Salahmu adalah kau tak etia pada Negara dan ini adalah peringatan barang siapa yang tidak mau berkualisi dengan bangsa Assassin akan dihukum mati, kita ini bukan bangsa yang pengecut dari zamannya Raja Theoden sampai sekarang bangsa Peri tidak akan pernah lari dari perang", kata Rachondas dengan penuh semangat. Lalu Maxima bertepuk tangan atas perkataan Rachondas tadi. "Hahahahahahah... anda ini sungguh hebat tidak salah Raja bangsa Peri terdahulu King Theoden memilih anda sebagai Penasihat dan Ahli Strategi perang", kata Maxima dengan penuh pujian. "Hahahahaha.... anda tidak usah memberi pujian yang berlebihan itu memang sudah tugas saya, tapi andalah yang paling hebat karena telah mengalahkan pasukan bangsa Manusia dalam semalam saja", kata Rachondas. "Hahahahahaha... saya hanya menggunakan taktik sederhana "Taktik Benteng Kosong", kata Maxima. "Langsung saja apakah anda sudah memikirkan strategi untuk mengalahkan bangsa Manusia?", tanya Maxima. "Hal itu sudah kupikirkan tapi tinggal cara menjalankan Strategi itu.", kata Rachondas. "Hmm.... itu hal gampang biar ku urus itu", kata Maxima dengan percaya diri. Percakapan mereka berdua seolah dua naga yang lama tidak bertemu dan langsung ingin menghancurkan satu Negara dalam sekejap. "Hahahahahah anda ini seperti dua Naga yang akan menghancurkan Negara dalam sekejap saja", puji King Leanux kepada dua orang itu. " Hahahahaha anda bisa saja", jawab mereka berdua. "Bagaimana ku beri kalian julukan "TWINS SLEPPING DRAGON'S", itu adalah julukan yang cocok untuk kalian berdua", kata King Leanux. Mereka berduapun tertawa terbahak-bahak dan mereka menerima julukan itu.
Sementara itu di Istana bangsa Manusia, King Alexander telah mendengar bangsa Assassin dan bangsa Peri telah berkualisi. "Hmmm... orang-orang bodoh berkualisi apa yang akan mereka dapat? Walau kau telah menang dalam pertempuran kemarin Maxima tapi kali ini kau tidak akan kubiarkan menang", kata King Alexsander. "Jendral Zhu kau pimpin 100 ribu pasukan pertama", perintah King Alexander. "Baik Yang Mulia", jawab Jendral Zhu. "Jendral Michael kau pimpin 300 ribu pasukan kedua", perintah King Alexander. "Baik Yang Mulia", jawab Jendral Michael. "Dan sisanya aku yang pimpin di jalur laut, kita akan menyerang kedua bangsa itu dalam 3 hari lagi", Perintah King Alexander kepada seluruh pasukannya. "Baik Yang Mulia!!!!", jawab para perajuritnya.
Bangsa Peri dan Bangsa Assassin telah berkualisi untuk mengalahkan Bangsa Manusia. Tapi apakah kualisi dua bangsa itu berjalan mulus dan dapat mengalahkan Bangsa Manusia????
Read Full...
Setelah persiapan Maxima selesai dia langsung menuju ke Negeri tempat para bangsa Peri tinggal, dia tidak sendirian pergi kesana dia ditemani oleh 500 perajurit elit bangsa Assassin. Perjalanan Maxima menuju kota Payon menggunakan jalur laut karena bila menggunakan jalur darat pasti mereka akan di hadang oleh pasukan bangsa Manusia. Setelah sampai di dermaga kota Payon Maxima disambut oleh Niufi pemimpin pasukan panah divi 1 bangsa Peri. Niufi mengantar Maxima menuju Istana Raja Bangsa Peri. Setelah sampai di Istana Maxima disambut baik oleh Raja Bangsa Peri yaitu King Leanux. Tanpa basa-basi lagi Maxima langsung berbicara terus terang tentang kedatangannya ke Negeri Peri ini. "Sebenarnya maksud hamba datang ke Negeri Peri ini untuk meminta bantuan anda Yang Mulia untuk melawan bangsa Manusia yang akan mengancam ketenangan kita", kata Maxima. "Meminta bantuan? Memangnya seberapa banyak pasukan Manusia itu?", tanya King Leanux. "Pasukan bangsa Manusia berjumlah 800 ribu jiwa, mereka menyerang dari darat dan laut", jawab Maxima. "Hmmm... rupaya begitu lalu bukannya kau ini pernah mengalahkan pasukan bangsa Manusia yang berjumlah 50 ribu jiwa itu?", tanya King Leanux dengan maksud ingin menguji Maxima. "Hahahahaha.... anda benar sekali tuanku tapi itu sebernya hanya pasukan pemancing untuk mengetahui seberapa kuat pasukan kita Yang Mulia", jawab Maxima dengan nada yang tenang. "Hmmm... untuk menguji ya", kata King Leanux. "Baiklah akan kupikirkan dulu", kata King Leanux dengan ragu-ragu. Setelah itu King Leanux memanggil penasihat kepercayaanya Rachondas untuk memutuskan apakah ingin bekerja sama dengan bangsa Assassin atau tidak. "Bagaimana menurutmu Rachondas apakah kita harus bekerja sama dengan bangsa Assassin?", tanya King Leanux. "Lebih baik kita bekerja sama dengan mereka", jawab Rachondas. "Bekerja sama? apakah kau gila kita ini kalah jumlah dengan bangsa manusia, pasukan kita saja hanya kurang lebih 8000 jiwa dan pasukan Assassin berjumlah kira-kira 10000 ribu jiwa", kata King Leanux yang penuh keraguan. "Hmmm... kau ini bodoh sekali ya...", kata Rachondas dengan nada mengejek. "Apakah kau lupa bangsa Assassin mengalahkan bangsa Manusia yang berjumlah 50 ribu jiwa itu dikalahkan dalam semalam saja?", tanya Rachondas. "Iya... tapi kalau mereka mampu menglahkan bangsa Manusia itu mengapa mereka meminta bantuan kita?", tanya King Leanux. "Memang mereka telah mengalahkan bangsa Manusia tapi itu hanya pasukan pemancing", kata Rachondas. "Pasukan Manusia tidak hanya mengincar kota Moroc milik bangsa Assassin tapi kota Payon Negeri para Peri ini juga mereka incar karena disini tempat yang subur, jadi kita harus bekerja sama dengan bangsa Assassin untuk mengusir bangsa Manusia dari Negeri kita ini", kata Rachondas dengan yakin. "Baiklah sudah kuputuskan bahwa kita akan bekerja sama dengan bangsa Assassin", kata King Leanux.
King Leanux telah memutuskan untuk bekerja sama dengan bangsa Assassin tapi ada mentri-mentri yang tidak setujuh karena takut. "Tuan mengapa anda mau bekerja sama dengan mereka padahal mereka saja belum tentu bisa mengalahkan pasukan utama bangsa Manusia?", tanya mentri yang pengecut. "Hmmm... jadi kau tidak ingin perang?", tanya Rachondas. "Ya... tuanku", jawab mentri pengecut. " Ok... panggil Algojo untuk membunuh mentri yang tak setia ini", perintah Rachondas kepada para Algojo untuk membunuh mentri pengecut itu. "Taaaaapppppiiiii... tuan salah saya apa?", tanya mentri itu dengan panik. "Salahmu adalah kau tak etia pada Negara dan ini adalah peringatan barang siapa yang tidak mau berkualisi dengan bangsa Assassin akan dihukum mati, kita ini bukan bangsa yang pengecut dari zamannya Raja Theoden sampai sekarang bangsa Peri tidak akan pernah lari dari perang", kata Rachondas dengan penuh semangat. Lalu Maxima bertepuk tangan atas perkataan Rachondas tadi. "Hahahahahahah... anda ini sungguh hebat tidak salah Raja bangsa Peri terdahulu King Theoden memilih anda sebagai Penasihat dan Ahli Strategi perang", kata Maxima dengan penuh pujian. "Hahahahaha.... anda tidak usah memberi pujian yang berlebihan itu memang sudah tugas saya, tapi andalah yang paling hebat karena telah mengalahkan pasukan bangsa Manusia dalam semalam saja", kata Rachondas. "Hahahahahaha... saya hanya menggunakan taktik sederhana "Taktik Benteng Kosong", kata Maxima. "Langsung saja apakah anda sudah memikirkan strategi untuk mengalahkan bangsa Manusia?", tanya Maxima. "Hal itu sudah kupikirkan tapi tinggal cara menjalankan Strategi itu.", kata Rachondas. "Hmm.... itu hal gampang biar ku urus itu", kata Maxima dengan percaya diri. Percakapan mereka berdua seolah dua naga yang lama tidak bertemu dan langsung ingin menghancurkan satu Negara dalam sekejap. "Hahahahahah anda ini seperti dua Naga yang akan menghancurkan Negara dalam sekejap saja", puji King Leanux kepada dua orang itu. " Hahahahaha anda bisa saja", jawab mereka berdua. "Bagaimana ku beri kalian julukan "TWINS SLEPPING DRAGON'S", itu adalah julukan yang cocok untuk kalian berdua", kata King Leanux. Mereka berduapun tertawa terbahak-bahak dan mereka menerima julukan itu.
Sementara itu di Istana bangsa Manusia, King Alexander telah mendengar bangsa Assassin dan bangsa Peri telah berkualisi. "Hmmm... orang-orang bodoh berkualisi apa yang akan mereka dapat? Walau kau telah menang dalam pertempuran kemarin Maxima tapi kali ini kau tidak akan kubiarkan menang", kata King Alexsander. "Jendral Zhu kau pimpin 100 ribu pasukan pertama", perintah King Alexander. "Baik Yang Mulia", jawab Jendral Zhu. "Jendral Michael kau pimpin 300 ribu pasukan kedua", perintah King Alexander. "Baik Yang Mulia", jawab Jendral Michael. "Dan sisanya aku yang pimpin di jalur laut, kita akan menyerang kedua bangsa itu dalam 3 hari lagi", Perintah King Alexander kepada seluruh pasukannya. "Baik Yang Mulia!!!!", jawab para perajuritnya.
Bangsa Peri dan Bangsa Assassin telah berkualisi untuk mengalahkan Bangsa Manusia. Tapi apakah kualisi dua bangsa itu berjalan mulus dan dapat mengalahkan Bangsa Manusia????
NANTIKAN NEXT EPISODE
3 Bangsa "Taktik Benteng Kosong"
Setelah selesai mengatur strateginya, Maxima meminta izin kepada Alucard untuk mengungsikan para penduduk ke kota Aldebaran. "Alucard aku punya permintaan, tolong kau ungsikan para penduduk ini ke kota Aldebaran", mohon Maxima pada Alucard. "Buat apa mereka diungsikan, mereka kan bisa dijadikan perajurit kita?", tanya Alucard. "Bodoh mereka itu bukan perajurit mereka hanya orang-orang biasa dan tidak terlatih, jadi mereka tidak bisa dijadikan perajurit", jawab Maxima dengan tegas. "Baik-baik.... aku akan mengungsikan mereka semua dan bagaimana kau menjaga kota ini dari serangan bangsa Manusia itu?', kata Alucard. "Itu urusan gampang aku sudah mengatur sestrategi untuk menghancurkan bangsa Manusia itu", jawab Maxima.
Setelah itu Alucard langsung mengungsikan para penduduk kotanya. Lalu Maxima mulai menjalankan strateginya itu. Dia menyuruh Goliath Jendral pasukan divisi 1 pasukan Assassin memimpin 3000 pasukan dan besembunyi dulu dihutan dan bila ada suara tembakan meriam Goliath keluar dari hutan dan langsung menyerang para tentara Manusia itu. Kemudian Maxima menyuruh Jenifer untuk memimpin pasukan sebanyak 1500 jiwa dan bersembunyi di bukit dan bila ada kobaran api Jenifer langsung keluar dan menyerang pasukan bangsa Manusia. "Maxima sebenarnya apa yang sedang kau rencanakan dengan 500 perajurit saja?", tanya Jenifer kepada Maxima. "Aku akan menggunakan "Taktik Benteng Kosong" untuk menjebak tentara bangsa Manusia itu", jawab Maxima. "Oh... jadi kau menggunakan taktik lama itu untuk melawan tentara bangsa Manusia... semakin menarik saja", kata Jenifer dengan penuh semangat.
Tiga minggu kemudian bangsa Manusia sudah mulai menggerakan tentaranya S.A.S. Pasukan Maxima pun sudah bersiap-siap menghadapi bangsa Manusia itu. Lalu datanglah pasukan dari bangsa Manusia itu dengan jumlah 50.000 jiwa, bangsa Manusia terheran-heran karena melihat isi kota yang kosong melompong. Lalu Jendral Feng dari pasukan bangsa Manusia menyuruh anak buahnya untuk mengecek isi kota tersebut. Setelah memastikan isi kota itu kosong Jendral Feng menggerakan pasukan S.A.Snya untuk menjajah kota itu. Saat semua tentara utama bangsa Manusia ingin menyerang kota Moroc, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan pasukan pemanah bangsa Assassin. Karena kaget Jendral Feng langsung menyuruh pasukannya mundur tiba-tiba ada suara meriam yang ditembakan, lalu munculah Goliath dan pasukannya dari dalam hutan untuk menghadang laju pasukan Jendral Feng. Dengan Tombak andalannya, Goliath menghajar pasukan bangsa Manusia dengan Brutal. Satu per satu pasukan elit bangsa Manusia roboh, karena panik jendral Feng langsung melarikan diri tapi tiba-tiba ada kobaran api dari dalam kota Moroc dan pasukan Jenifer menghadang pasukan jendral Feng dan dia berhasil membunuh jendral Feng.
Perang pun dimenangkan oleh pasukan Bangsa Assassin tetapi Maxima masih tetap waspada karena dia menganggap perang sesungguhnya baru saja dimulai.
BERSAMBUNG
Read Full...
3 Bangsa
Ini adalah cerita tentang perang Bumi bagian Tengah di mana ada 3 bangsa yang saling bereteru untuk merebut kekuasaan. Tiga bangsa itu adalah Bangsa Peri yang terkenal dengan ahli memanah dan ahli pengobatan, Bangsa Assassin yang terkenal dengan ahli membunuh secara diam-diam dan juga terkenal dengan julukan The Dark Knight, dan yang terakhir Bangsa Manusia yang terkenal dengan ilmu pengetahuannya.
Sebenarnya ke-3 bangsa itu hidup dengan damai dan tentram, tetapi akibat ulah keserakahan bangsa Manusia kehidupan ke-3 bangsa itu menjadi kacau peperangan di mana-mana. Akhirnya Bangsa Peri dan Bangsa Assassin sepakat bersatu untuk mengalahkan Bangsa Manusia. Tapi walau kedua bangsa itu sudah bersatu tetap saja tidak bisa mengalahkan Bangsa Manusia yang memilik Pasukan Robot yang dapat menghancurkan 1 kota dalam setengah hari nama pasukan itu adalah SES (Special Elit Squad).
Tahun berganti demi tahun kekejaman Bangsa Manusia tidak bisa di hentikan lagi. Waktu itu tahun 2027 Raja Bangsa Assassin yang bernama Albagor meninggal dunia dan digantikan oleh anaknya yang bernama Alucard tapi anak ini baru berumur 17 tahun dan banyak bangsa Assassin yang meragukan kepemimpinan Raja barunya ini. Walau kepemimpinan Alucard masih diragukan tapi dia percaya bahwa dia akan menjadi pemimpin yang lebih baik dari ayahnya.
3 Tahun kemudian Bangsa Manusia mulai melakukan invansinya lagi dan sekarang Bangsa Manusia mengincar kota Moroc yaitu kota para Bangsa Assassin Tinggal. Para mentri-mentri yang ada di dalam istana Assassin kebingungan akibat Bangsa Manusia mau menyerang mereka. Ada yang mau menyerah tapi ada juga yang mau melawan bangsa manusia.Alucard atau Raja muda ini menjadi bingung sendiri mau mengikuti kata mentri yang mana, karena masih binggung dia menanyakan hal ini kepada orang kepercayaannya yaitu Maxima dia ini adalah orang yang sangat pintar dalam ilmu perang dan ilmu bumi.
Alucard : " Maxima bagaimana ini? apa yang harus aku lakukan?"
Maxima : " Kita harus berperang melawan Bangsa Manusia yang biadap itu!!!"
Alucard :"Melawannya?? apa itu mungkin mereka hanya cukup setengah hari untuk melumpuhkan kota.... Apa kita menyerah saja????"
Maxima : " Menyerah katamu??? Raja macam apa kau ini!!! biar aku yang mengurus ini dan tuan sediakan tentara sebanyak 5000 jiwa"
Alucard : "Apa kau bisa mengalahkan Bangsa Manusia itu??"
Maxima : " Tuan Tenang saja percayakan padaku bila saya dalam gagal dalam tugas ini saya rela di penggal kepala"
Alucard : " Baiklah kalau begitu akan ku berikan 5000 tentara kepadamu"
Setelah itu Alucard pun menyatakan berperang dengan Bangsa Manusia namun ada mentri yang keberatan dengan keputusan Rajanya itu tapi Alucard tetap dengan pendiriannya bahwa iya inggin tetap berperang. Lalu Maxima pun sedang mengatur strategi untuk mengalahkan Bangsa Manusia.
Apa sebenarnya Strategi Maxima? dan Siapa yang akan menang dalam perang ini?
Pertanyaan itu akan terjawab dalam next episode yang mengejutkan...!!!
Read Full...
Sebenarnya ke-3 bangsa itu hidup dengan damai dan tentram, tetapi akibat ulah keserakahan bangsa Manusia kehidupan ke-3 bangsa itu menjadi kacau peperangan di mana-mana. Akhirnya Bangsa Peri dan Bangsa Assassin sepakat bersatu untuk mengalahkan Bangsa Manusia. Tapi walau kedua bangsa itu sudah bersatu tetap saja tidak bisa mengalahkan Bangsa Manusia yang memilik Pasukan Robot yang dapat menghancurkan 1 kota dalam setengah hari nama pasukan itu adalah SES (Special Elit Squad).
Tahun berganti demi tahun kekejaman Bangsa Manusia tidak bisa di hentikan lagi. Waktu itu tahun 2027 Raja Bangsa Assassin yang bernama Albagor meninggal dunia dan digantikan oleh anaknya yang bernama Alucard tapi anak ini baru berumur 17 tahun dan banyak bangsa Assassin yang meragukan kepemimpinan Raja barunya ini. Walau kepemimpinan Alucard masih diragukan tapi dia percaya bahwa dia akan menjadi pemimpin yang lebih baik dari ayahnya.
3 Tahun kemudian Bangsa Manusia mulai melakukan invansinya lagi dan sekarang Bangsa Manusia mengincar kota Moroc yaitu kota para Bangsa Assassin Tinggal. Para mentri-mentri yang ada di dalam istana Assassin kebingungan akibat Bangsa Manusia mau menyerang mereka. Ada yang mau menyerah tapi ada juga yang mau melawan bangsa manusia.Alucard atau Raja muda ini menjadi bingung sendiri mau mengikuti kata mentri yang mana, karena masih binggung dia menanyakan hal ini kepada orang kepercayaannya yaitu Maxima dia ini adalah orang yang sangat pintar dalam ilmu perang dan ilmu bumi.
Alucard : " Maxima bagaimana ini? apa yang harus aku lakukan?"
Maxima : " Kita harus berperang melawan Bangsa Manusia yang biadap itu!!!"
Alucard :"Melawannya?? apa itu mungkin mereka hanya cukup setengah hari untuk melumpuhkan kota.... Apa kita menyerah saja????"
Maxima : " Menyerah katamu??? Raja macam apa kau ini!!! biar aku yang mengurus ini dan tuan sediakan tentara sebanyak 5000 jiwa"
Alucard : "Apa kau bisa mengalahkan Bangsa Manusia itu??"
Maxima : " Tuan Tenang saja percayakan padaku bila saya dalam gagal dalam tugas ini saya rela di penggal kepala"
Alucard : " Baiklah kalau begitu akan ku berikan 5000 tentara kepadamu"
Setelah itu Alucard pun menyatakan berperang dengan Bangsa Manusia namun ada mentri yang keberatan dengan keputusan Rajanya itu tapi Alucard tetap dengan pendiriannya bahwa iya inggin tetap berperang. Lalu Maxima pun sedang mengatur strategi untuk mengalahkan Bangsa Manusia.
Apa sebenarnya Strategi Maxima? dan Siapa yang akan menang dalam perang ini?
Pertanyaan itu akan terjawab dalam next episode yang mengejutkan...!!!
Langganan:
Postingan (Atom)